Penerapan Kurikulum Merdeka dalam Pembelajaran Bahasa Inggris di SMK

Pbi.umsid.ac.id – Kurikulum Merdeka, yang merupakan inovasi terbaru di dunia pendidikan Indonesia, telah diterapkan di berbagai sekolah, termasuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

Penelitian terbaru oleh Shinta Amalia Ferdaus dan Dian Novita dari Universitas Muhammadiyah Sidoarjo mengungkap bagaimana penerapan kurikulum ini dalam pembelajaran Bahasa Inggris di salah satu SMK di Sidoarjo.

Penelitian ini mengangkat berbagai aspek yang dihadapi dalam implementasi kurikulum baru tersebut.

Baca juga: Tim PBI Umsida Tingkatkan Literasi di SD Zainuddin Ngeni

Pembelajaran yang Lebih Fleksibel dan Berpusat pada Siswa

Kurikulum Merdeka dirancang dengan fokus pada kebebasan belajar mengajar, memberikan otonomi lebih besar kepada guru dan siswa.

Di SMK yang diteliti, kurikulum ini menggeser pendekatan pembelajaran yang sebelumnya berpusat pada guru menjadi lebih berpusat pada siswa.

Guru berperan sebagai fasilitator, sementara siswa didorong untuk aktif berpikir kritis, kreatif, dan mandiri. Hal ini sejalan dengan tujuan dari Profil Pelajar Pancasila, yang mengutamakan kemandirian, kreativitas, serta kemampuan berpikir kritis.

Penerapan Modul Pengajaran yang Lebih Ringkas
Sumber: Pixels

Dalam Kurikulum Merdeka, format Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dulu digunakan telah digantikan dengan modul pengajaran yang lebih ringkas.

Modul ini hanya memerlukan satu lembar untuk setiap pertemuan, memungkinkan guru untuk fokus pada pengembangan materi ajar yang lebih menarik dan dinamis.

Selain itu, guru juga bebas menentukan elemen-elemen pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa, sehingga proses belajar lebih fleksibel.

Kebebasan dalam Memilih Bahan dan Media Pembelajaran

Guru dan siswa diizinkan untuk memilih bahan ajar secara mandiri, terutama melalui sumber-sumber digital seperti internet. Kebebasan ini menciptakan ruang kreatif yang luas bagi guru dan siswa untuk mengakses berbagai informasi pendidikan yang relevan.

Media pembelajaran yang digunakan juga bervariasi, mulai dari alat sederhana seperti papan tulis hingga teknologi seperti WhatsApp dan speaker Bluetooth untuk aktivitas mendengarkan.

Penilaian yang Lebih Variatif dan Terfokus

Penilaian dalam Kurikulum Merdeka dilakukan secara variatif, meliputi penilaian diagnostik, formatif, dan sumatif.

Guru bebas menentukan metode penilaian yang sesuai dengan materi ajar dan kondisi siswa.

Misalnya, dalam pembelajaran teks prosedur, guru menerapkan penilaian formatif yang fokus pada pemahaman dan partisipasi siswa dalam diskusi kelompok.

Dengan demikian, penilaian tidak hanya menilai hasil akhir, tetapi juga proses pembelajaran siswa.

Baca juga: Tips Lulus Kuliah Lebih Cepat

Tantangan dalam Penerapan Kurikulum Merdeka

Meskipun Kurikulum Merdeka menawarkan banyak keuntungan, terdapat tantangan dalam penerapannya.

Salah satu hambatan utama adalah transisi dari pembelajaran yang berpusat pada guru ke pembelajaran yang berpusat pada siswa. Banyak siswa yang masih kurang percaya diri untuk aktif berpartisipasi dalam diskusi kelas.

Guru juga menghadapi tantangan dalam menyesuaikan metode pengajaran yang sesuai dengan karakteristik dan latar belakang siswa yang beragam.

Peluang untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa
Sumber: Pixels

Walaupun menghadapi berbagai tantangan, Kurikulum Merdeka menawarkan peluang besar untuk meningkatkan kreativitas dan kemandirian siswa.

Guru didorong untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan interaktif, sehingga siswa merasa lebih bebas dan termotivasi untuk belajar.

Dengan pendekatan ini, siswa diharapkan mampu menghadapi tantangan masa depan dengan keterampilan yang inovatif dan berpikir kritis.

Kurikulum Merdeka Membuka Jalan Menuju Pembelajaran Berbasis Siswa

Penerapan Kurikulum Merdeka di SMK menunjukkan perubahan signifikan dalam proses belajar mengajar.

Dengan pendekatan yang lebih fleksibel dan berpusat pada siswa, kurikulum ini diharapkan mampu mendorong perkembangan siswa yang lebih kreatif dan mandiri.

Meskipun tantangan masih ada, potensi yang ditawarkan oleh kurikulum ini memberikan harapan bagi peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia.

Sumber: The implementation of the Merdeka Curriculum in English subject at a vocational high school in Indonesia

Bertita Terkini

mahasiswa
Kolaborasi Mahasiswa Magang PBI FPIP Umsida dan Adibuana: Sinergi untuk Calon Pendidik Unggul
May 9, 2025By
mahasiswa
Delapan Mahasiswa Umsida Siap Menjadi Guru Profesional Melalui PLP 1 di SMPN 1 Krembung Sidoarjo
April 29, 2025By
plp i
Mahasiswa PLP I Umsida Rayakan Hari Peduli Sampah Nasional di SMP Negeri 4 Sidoarjo
April 22, 2025By
plp
PLP 1 di SMPN 3 Sidoarjo, Menyelami Lingkungan Sekolah untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran
April 15, 2025By
teori
Pengimplementasian Teori Ke Praktek: Observasi PLP 1 PBI Sebagai Jembatan Pembelajaran
April 11, 2025By
PLP I
Mahasiswa PLP I Umsida di SMK Muhammadiyah 1 Taman: Menimba Pengalaman Langsung di Dunia Pendidikan
April 4, 2025By
Mahasiswa PBI Umsida Berpartisipasi dalam Pembelajaran Berbasis Proyek di SMK Muhammadiyah 1 Taman Sidoarjo
March 28, 2025By
Storytelling
Lomba Storytelling FPIP Edufair 2025: Asah Kemampuan Berbicara Bahasa Inggris dengan Kreatif
March 21, 2025By

Prestasi

mahasiswa
Mahasiswa Prodi PBI Umsida Raih Juara di Paku Bumi Open Championship 2025
February 12, 2025By
IC-RIITEL
Dalam Kompetisi Internasional IC-RIITEL 2025, Mahasiswa PBI Umsida Raih Gold Medal
February 5, 2025By
Mahasiswa PBI Goes Internasional
September 9, 2024By
Ajang QRIS Jelajah Indonesia, Mahasiswa PBI Raih Prestasi
August 22, 2024By
Chandrika, Mahasiswa PBI UMSIDA Lulus Tanpa Ujian Skripsi
July 6, 2024By
Mahasiswa Terbaik dan Berprestasi Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris UMSIDA, Riza Mafiroh, Raih Sukses Internasional
July 5, 2024By
Tim PBI UMSIDA Torehkan Prestasi Tingkat Nasional Melalui PKM-AI
June 17, 2024By
Content Creator PBI UMSIDA Raih Kejuaraan di Banten
June 12, 2024By