Pend. Bahasa Inggris Umsida Sukses Gelar Studium General

Fpip.umsida.ac.id – Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (prodi PBI) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) baru saja gelar Studium General di ruang Mini Theater GKB 2 Kampus 1 Umsida pada 13 September 2024.

Kegiatan ini mendatangkan tamu dari Universitas Tamagawa Jepang, yakni Mr. Paul MCBride. Tentu kedatangannya disambut baik oleh pihak Umsida.

Acara kali ini juga di hadiri oleh beberapa jajaran dari Fakultas Psikologi dan Ilmu Pendidikan (FPIP), seperti Wakil Dekan FPIP Dr Eko Hardi Ansyah M Psi Psikolog, Kepala Prodi PBI, Sekretaris Prodi PBI, 10 Guru MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) Sidoarjo, dan tentunya 40 peserta mahasiswa dari berbagai program studi. Agenda tersebut dipandu oleh dosen PBI Dr Dian Rama Santoso M Pd sebagai moderator.

Baca juga: Umsida Jalin Kerjasama dengan Sangkhom Islam Wittaya School Thailand

Pentingnya Kemampuan Bahasa Inggris

Dalam sambutannya Dr Eko menuturkan bahwa pentingnya memahami kemampuan bahasa inggris bagi pendidik bukan hanya soal akademis saja. Namun juga melibatkan berbagai aspek mulai dari kemampuan berkomunikasi dan penguasaan teknologi guna menciptakan generasi unggul di era globalisasi.

“Kemampuan English Language ini tentu sangat penting dimiliki oleh guru bahasa inggris, karena bahasa inggris ini merupakan bahasa internasional yang bisa digunakan di zaman modern ini,” ujarnya.

Menurut para ahli, lanjutnya, ada tiga kompetensi utama yang harus dimiliki oleh pendidik dalam meraih kesuksesan terutama di era digital, yakni kemampuan berkomunikasi, penguasaan media teknologi terutama AI, dan penguasaan bahasa asing.

Baca juga: Mahasiswa PBI Goes Internasional

Pentingnya Teknik yang Baik

Dalam Studium General ini Paul MCBride yang menjadi pembicara disitu, ia menekankan pentingnya memahami bahasa inggris sebagai bahasa penghubung antar budaya, dan bagaimana hal tersebut mempengaruhi metode pengajaran yang lebih aktiv. Tak hanya itu, ia juga menjelaskan English as a Lingua Franca (ELF) sebenarnya paling banyak digunakan oleh penutur non-native. Dengan demikian kemampuan bahasa inggris dapat dianggap miliki semua orang yang menggunakannya.

Dalam penggunaan ELF ia juga menuturkan penting menggunakan teknik berkomunikasi yang baik, hal ini disebabkan karena penggunaan teknik yang baik tentu akan memudahkan seseorang untuk mencapai sosialisasi yang lebih kooperatif.

Dalam pemaparannya McBride juga menjelaskan bahwa pemahaman tentang bahasa inggris sebagai Lingua Franca dapat membantu guru dalam mengatasi tantangan globalisasi dalam pembelajaran.

Selanjutnya, Paul mengajak seluruh audien untuk belajar ELF bersama-sama dengan beberapa teknik, seperti visual, audio, dan audio visual.

Menurut salah satu mahasiswa semester tiga yang juga menjadi peserta disitu, kegiatan ini tentu sangat penting mengingat kemampuan berbahasa asing di era globalisasi ini menuntut guru untuk menjadi lebih ahli.

“Tentu acara Studium General ini sangat membantu bagi semua peserta apalagi didominasi dari mahasiswa pendidikan. Dari kegiatan ini akan semakin membuka wawasan kami pentingnya memiliki kemampuan bahasa inggris yang baik dan benar apa lagi di era globalisasi,” tutur mahasiswa semester tiga tersebut.

Ia juga menambahkan, saat ini sudah marak sekali generasi muda khususnya gen alpha telah dilatih berkomunikasi berbahasa asing sejak dini. Tentu teknik berbahasa inggris yang baik dan benar harus dimiliki seorang guru, khusunya yang bergerak dalam bidang yang sama.

“Kemampuan berbahasa inggris ini tentu sangat penting dimiliki seorang pendidik, mengingat banyak gen alpha sudah bisa berbahasa inggris sejak sini. Dari adanya kegiatan ini tentu sangat membantu calon-calon guru untuk mengetahui teknik berbahasa inggris yang baik dan benar,” tambahnya.

Pemahaman pendekatan Lingua franca bagi guru di era global sangatlah penting, dengan mempelajarinya tentu akan menjadi jembatan bagi mereka untuk mengenalkan berbagai budaya dan bahasa yang ada di seluruh dunia. Dari pengenalan ini para guru juga dapat mengajarkan sifat atau sikap saling toleransi terhadap perbedaan yang ada.

Penulis: Aisyah Windy