pbi.umsida.ac.id – Sebuah penelitian terbaru menyoroti pentingnya efikasi diri dalam meningkatkan kemampuan berbicara siswa Indonesia yang belajar Bahasa Inggris sebagai Bahasa Asing (EFL). Penelitian yang dilakukan oleh Dr Dian Rahma Santoso bersama timnya ini berfokus pada hubungan antara efikasi diri, kecerdasan emosional, dan performa berbicara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efikasi diri memiliki peran lebih dominan dibandingkan kecerdasan emosional dalam mendukung keberhasilan belajar bahasa.
Apa yang Membantu Siswa Berhasil Berbicara?
Penelitian ini bertujuan mengungkap hubungan antara efikasi diri, kecerdasan emosional, dan pencapaian berbicara siswa. Dengan menggunakan metode kuantitatif korelasional, data dikumpulkan dari 100 mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. Para mahasiswa ini mengikuti kelas public speaking yang mengevaluasi performa mereka berdasarkan konten, penyampaian, dan kelancaran berbahasa.
Dr Santoso menjelaskan, “Efikasi diri mencerminkan keyakinan siswa terhadap kemampuan mereka untuk menyelesaikan tugas dan mencapai tujuan. Dalam pembelajaran bahasa, keyakinan ini sangat penting karena secara langsung memengaruhi motivasi dan hasil belajar.”
Efikasi Diri Lebih Penting dari Kecerdasan Emosional
Penelitian ini memberikan beberapa temuan penting:
- Efikasi Diri dan Pencapaian Berbicara: Hasil penelitian menunjukkan adanya korelasi yang kuat antara efikasi diri dan kemampuan berbicara, dengan tingkat pengaruh sebesar 10,2%. Siswa yang memiliki efikasi diri tinggi cenderung lebih percaya diri dan lebih siap, sehingga tampil lebih baik.
- Kecerdasan Emosional: Menariknya, penelitian ini tidak menemukan hubungan signifikan antara kecerdasan emosional dan pencapaian berbicara. Meskipun kecerdasan emosional mendukung komunikasi, dampaknya ternyata tidak sebesar efikasi diri dalam menentukan keberhasilan berbicara.
Dr Santoso menegaskan, “Temuan ini menunjukkan pentingnya membangun efikasi diri siswa. Kepercayaan diri memiliki peran lebih penting dalam keberhasilan berbicara dibandingkan kecerdasan emosional.”
Implikasi Praktis bagi Pengajar Bahasa
Penelitian ini memberikan rekomendasi praktis bagi para pendidik. Guru dianjurkan untuk meningkatkan efikasi diri siswa melalui langkah-langkah berikut:
- Menciptakan Lingkungan yang Mendukung: Guru harus mengurangi rasa takut siswa terhadap kesalahan dan mendorong partisipasi aktif.
- Melibatkan Praktik Nyata: Aktivitas seperti bermain peran dan berbicara di depan umum dapat meningkatkan kepercayaan diri siswa.
- Memberikan Umpan Balik yang Konstruktif: Umpan balik membantu siswa menyadari kemajuan mereka dan meningkatkan keyakinan terhadap kemampuan mereka.
Selain itu, penggunaan teknologi juga dapat menjadi alat bantu pembelajaran. Perekaman tugas berbicara dan ulasan mandiri dapat membantu siswa mengenali area yang perlu diperbaiki sekaligus membangun rasa percaya diri.
Mengoptimalkan Potensi Siswa EFL melalui Efikasi Diri
Penelitian ini menegaskan bahwa efikasi diri memegang peran krusial dalam keberhasilan berbicara siswa EFL. Dr Santoso menyimpulkan, “Dengan fokus pada efikasi diri, pendidik dapat memberdayakan siswa untuk mengatasi tantangan dalam pembelajaran bahasa dan mencapai kesuksesan yang lebih besar.”
Penelitian ini menjadi pengingat bagi para pendidik untuk merancang strategi pengajaran yang mengutamakan efikasi diri guna memaksimalkan potensi siswa EFL. Studi lanjutan diharapkan dapat mengeksplorasi dampak jangka panjang efikasi diri dan penerapannya pada keterampilan bahasa lainnya.
Penulis: Mutafarida