pbi.umsida.ac.id — Penelitian yang dilakukan oleh Dr Yuli Astutik MPd, dosen Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), bersama mahasiswanya, mengungkap bahwa penggunaan media pembelajaran digital interaktif mampu meningkatkan keterampilan berbicara bahasa Inggris siswa SMP secara signifikan.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh tantangan pembelajaran bahasa Inggris di sekolah menengah, di mana keterampilan berbicara sering menjadi aspek yang paling sulit dikuasai siswa. Faktor penyebabnya antara lain kurangnya kesempatan berlatih, rasa takut melakukan kesalahan, dan metode pembelajaran yang masih berpusat pada guru.
Menurut Dr Yuli Astutik, pembelajaran di era digital menuntut guru untuk berinovasi menggunakan media yang mampu memotivasi siswa, menghadirkan suasana belajar yang menyenangkan, dan memberi ruang praktik yang lebih luas. Oleh karena itu, penelitian ini menguji efektivitas media pembelajaran digital yang memadukan materi, latihan interaktif, dan fitur umpan balik langsung untuk melatih kemampuan berbicara.
Penerapan Media Digital pada Pembelajaran Bahasa Inggris
Penelitian ini menggunakan metode quasi-experimental dengan desain pre-test dan post-test. Subjek penelitian adalah 32 siswa kelas VIII di salah satu SMP Negeri di Sidoarjo. Seluruh siswa mengikuti pembelajaran berbicara bahasa Inggris selama enam pertemuan dengan menggunakan media pembelajaran digital berbasis aplikasi.
Proses pembelajaran dirancang agar siswa aktif berinteraksi melalui beberapa tahapan:
- Pengenalan materi – Siswa mempelajari topik yang disajikan dalam bentuk video, teks, dan gambar interaktif.
- Latihan berbicara – Siswa berlatih mengucapkan dialog, monolog, dan percakapan melalui fitur rekam suara di aplikasi.
- Umpan balik langsung – Aplikasi memberikan evaluasi otomatis terkait pengucapan dan kelancaran berbicara siswa.
- Diskusi kelompok – Siswa membahas topik yang diberikan secara lisan dalam kelompok kecil.
- Presentasi kelas – Siswa mempresentasikan hasil diskusi dan mendapat umpan balik dari guru serta teman sebaya.
Instrumen pengumpulan data berupa tes keterampilan berbicara yang menilai aspek kelancaran (fluency), pengucapan (pronunciation), kosa kata (vocabulary), dan tata bahasa (grammar). Analisis data menggunakan uji t berpasangan (paired t-test) untuk melihat perbedaan skor sebelum dan sesudah perlakuan.
Hasil uji statistik menunjukkan nilai signifikansi 0,000 < 0,05 yang berarti terdapat peningkatan keterampilan berbicara yang signifikan setelah penerapan media pembelajaran digital.
Peningkatan Percaya Diri dan Kemampuan Berbicara
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa rata-rata skor keterampilan berbicara siswa meningkat dari 68,75 pada pre-test menjadi 83,25 pada post-test. Peningkatan ini terjadi di semua aspek penilaian, terutama pada kelancaran berbicara dan pengucapan.
Dr Yuli Astutik menegaskan bahwa keberhasilan ini tidak hanya terlihat dari nilai, tetapi juga dari perubahan perilaku belajar siswa. “Mereka menjadi lebih percaya diri berbicara di depan kelas, tidak takut membuat kesalahan, dan lebih antusias mengikuti pembelajaran,” ujarnya.
Siswa juga mengaku lebih termotivasi karena media digital memberikan pengalaman belajar yang interaktif dan sesuai dengan kebiasaan mereka menggunakan teknologi. Fitur rekam suara dan umpan balik otomatis membantu mereka memperbaiki pengucapan secara mandiri, sementara diskusi kelompok memberi ruang latihan yang menyenangkan.
Penelitian ini membuktikan bahwa integrasi media pembelajaran digital dalam pengajaran bahasa Inggris dapat menjadi solusi efektif untuk mengatasi hambatan dalam keterampilan berbicara. Guru bahasa Inggris diharapkan dapat mengadopsi media serupa dan menyesuaikannya dengan kebutuhan siswa, sehingga pembelajaran menjadi lebih interaktif, relevan, dan bermakna.
Penulis: Mutafarida