pbi.umsida.ac.id – Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan bahasa Inggris melalui penelitian-penelitian yang mendalam. Salah satu topik penelitian yang menjadi perhatian utama adalah tantangan yang dihadapi dalam implementasi Kurikulum Merdeka, khususnya dalam pengajaran kemampuan berbicara di kelas.
Penelitian yang dilakukan oleh Dr Vidya Mandarani MHum bersama dengan beberapa rekan dosen dan mahasiswa ini mengkaji tantangan yang dihadapi oleh guru di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Muhammadiyah 1 Taman dalam menerapkan kurikulum tersebut.
Tantangan dalam Implementasi Kurikulum Merdeka di Pengajaran Bahasa Inggris
Kurikulum Merdeka yang diluncurkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi pada 2019 bertujuan untuk memberikan kebebasan kepada guru dan siswa dalam proses belajar mengajar. Namun, dalam penerapannya, tidak sedikit tantangan yang dihadapi oleh guru, terutama dalam mengajarkan keterampilan berbicara (speaking) kepada siswa di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Penelitian ini mengungkapkan bahwa guru mengalami beberapa hambatan, baik dari sisi modul pembelajaran, partisipasi siswa, hingga dukungan dari institusi.
Dr Vidya Mandarani MHum, salah satu dosen yang terlibat dalam penelitian ini, mengatakan, “Guru menghadapi kesulitan dalam menyusun modul pembelajaran berbicara yang sesuai dengan kurikulum Merdeka karena kurikulum ini menuntut pendekatan yang lebih berbasis pada kebutuhan dan kreativitas siswa.” Hambatan lainnya yang ditemukan adalah kurangnya rasa percaya diri siswa saat berbicara dalam bahasa Inggris. Banyak siswa merasa malu atau ragu untuk berbicara dalam bahasa Inggris di depan kelas, yang pada gilirannya menghambat partisipasi aktif mereka dalam kegiatan pembelajaran.
Cara Mengatasi Tantangan dalam Mengajar Speaking melalui Kurikulum Merdeka
Melalui penelitian ini, ditemukan berbagai strategi yang dapat diterapkan untuk mengatasi tantangan yang ada. Salah satunya adalah dengan menyesuaikan materi dan metode pembelajaran yang lebih kreatif dan relevan dengan kebutuhan siswa. Menggunakan pendekatan berbasis pengalaman siswa, seperti mengaitkan topik pembelajaran dengan profesi atau bidang studi yang diminati siswa, ternyata dapat meningkatkan partisipasi mereka. “Melalui pemilihan materi yang sesuai dengan minat dan latar belakang siswa, kami dapat membuat pembelajaran menjadi lebih menarik dan mudah dipahami,” jelas Dr Vidya.
Selain itu, strategi untuk meningkatkan kepercayaan diri siswa juga sangat penting. Salah satu cara yang diterapkan adalah dengan memberikan ruang bagi siswa untuk berbicara dalam kelompok kecil terlebih dahulu sebelum berbicara di depan kelas. Ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk merasa lebih nyaman dan tidak terbebani oleh tekanan. Penggunaan teknologi juga menjadi solusi alternatif dalam mengatasi keterbatasan fasilitas. Guru mengintegrasikan penggunaan video pembelajaran atau aplikasi pembelajaran bahasa Inggris untuk mendukung proses pembelajaran.
Kesimpulan dan Implikasi untuk Pengajaran Bahasa Inggris di SMK
Penelitian ini menunjukkan bahwa meskipun implementasi Kurikulum Merdeka dalam pengajaran bahasa Inggris, khususnya berbicara, menghadapi tantangan, ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut. Penyesuaian materi pembelajaran yang lebih sesuai dengan kebutuhan siswa, penerapan metode yang lebih kreatif, dan dukungan teknologi menjadi solusi yang efektif.
“Dengan dukungan yang tepat, baik dari segi metode pengajaran maupun fasilitas pendukung, Kurikulum Merdeka dapat membawa perubahan yang signifikan dalam meningkatkan kemampuan berbicara siswa di SMK,” kata Dr Vidya Mandarani. Penelitian ini memberikan wawasan penting bagi pengembangan kurikulum dan pengajaran bahasa Inggris di Indonesia, khususnya dalam menghadapi tantangan era globalisasi.
Sebagai saran, pengembangan kurikulum yang lebih fleksibel dan mendukung keberagaman kebutuhan siswa harus terus didorong. Penerapan metode yang lebih variatif dan pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran bahasa Inggris di SMK menjadi langkah strategis untuk menciptakan generasi yang lebih kompeten dalam keterampilan berbicara.
Penulis: Mutafarida