Sebagai mahasiswa yang berpartisipasi dalam kegiatan KKN internasional, pengalaman menyaksikan dan merasakan perbedaan budaya di negara lain merupakan hal yang unik. Di Thailand, tepatnya di Sekolah Satit Phatnawitya, terdapat praktik yang biasa dilakukan di berbagai sekolah di Indonesia, yaitu pemilihan anggota OSIS atau Dewan Sekolah.
Namun, yang membuatnya berbeda adalah peserta dan sistem pemilihan yang diterapkan. Di Satit Phatnawitya, yang merupakan sekolah dengan beberapa jenjang pendidikan, hampir semua siswa mulai dari Taman Kanak-Kanak hingga Sekolah Menengah Pertama mengikuti pemilihan secara teratur. Proses pemilihan dilakukan dengan cepat. Setelah semua siswa berkumpul di gedung utama, mereka mendapatkan pengarahan singkat, lalu pemilihan dilaksanakan dengan menggunakan alat khusus yang dioperasikan oleh panitia.
Pemilihan ini dilakukan di dalam bilik suara dengan alat khusus yang digunakan untuk pemilihan. Alat tersebut menampilkan beberapa angka dan dioperasikan oleh panitia yang bertugas. Keberadaan alat ini membuat proses pemilihan menjadi lebih cepat dan tidak meninggalkan sampah kertas seperti pada pemilihan konvensional.
Pemilihan anggota OSIS di Sekolah Satit Phatnawitya menunjukkan bagaimana teknologi dapat diintegrasikan dalam proses pendidikan untuk meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan. Dengan sistem pemilihan yang cepat dan bebas kertas, sekolah ini tidak hanya melibatkan siswa dari berbagai tingkat, tetapi juga memberikan pengalaman yang lebih modern dan praktis. Inisiatif ini bisa menjadi contoh bagi sekolah-sekolah lain dalam memanfaatkan teknologi untuk kegiatan pendidikan, yang pada akhirnya dapat meningkatkan partisipasi siswa dan memperkuat demokrasi di lingkungan sekolah (Ade).