Saya Ahmad Zaki Dzulfikar, mahasiswa semester 4 Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas Psikologi dan Ilmu Pendidikan. Saya mengikuti Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka Batch 4 di Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong yang diselenggarakan oleh Kemdikbudristek.
Lebaran di Sorong merupakan pengalaman yang memukau dan penuh warna. Kota yang terletak di ujung barat Pulau Papua ini berubah menjadi kanvas yang hidup, dihiasi dengan kegembiraan dan keramaian yang menandai perayaan Idul Fitri. Dari pagi hingga malam, suasana kota dipenuhi dengan suara takbir yang bergema, mengingatkan semua orang akan esensi dari hari kemenangan ini.
Lebaran di Papua menjadi momen yang menunjukkan toleransi beragama yang tinggi. Meskipun Islam bukanlah agama mayoritas di sana, dan tidak semeriah di Pulau Jawa tetap aja semangat Idul Fitri terasa kuat dan menyatukan semua lapisan masyarakat.
Kesan pertama yang saya rasakan sebagai mahasiswa pertukaran adalah kehangatan dari teman-teman mahasiswa disini, saya disambut dengan tangan terbuka. Mereka berbagi cerita dan makanan khas lebaran, seperti ketupat dan opor ayam, yang menambah kekayaan pengalaman ini.
Sorong juga menawarkan keindahan alam yang luar biasa sebagai latar belakang perayaan ini. Pemandangan matahari terbenam di tepi pantai, dengan langit yang berubah warna menjadi jingga keemasan, memberikan momen yang sempurna untuk refleksi dan bersyukur. Lebaran di Sorong bukan hanya tentang perayaan, tetapi juga tentang menghargai keindahan alam dan kebersamaan yang tulus antara sesama.
Lebaran di Papua mengirimkan pesan kuat tentang pentingnya menjaga kebhinekaan. Tokoh-tokoh masyarakat dan budayawan menekankan bahwa Indonesia harus banyak belajar dari Papua, di mana keindahan keberagaman budaya dan agama terjalin dengan harmonis.